Alasan kuat: Talon Esports jadi salah satu tim SEA yang paling konsisten di turnamen internasional. Mereka beberapa kali tampil di playoff turnamen besar seperti ESL Pro Tour dan DreamLeague.
Kekuatan: Draft fleksibel, carry yang agresif, serta support berpengalaman di scene SEA.
Catatan penting: Talon berhasil mempertahankan posisi top 3 di beberapa event Tier-1 dan sering jadi tolok ukur tim SEA lainnya.
2. Bleed Esports (Singapura)
Alasan kuat: Meski relatif baru dibanding veteran SEA, Bleed punya roster campuran pemain lokal dan import yang kompetitif.
Kekuatan: Early game agresif & kemampuan adaptasi patch yang cepat.
Catatan penting: Sering jadi pengacau bracket, mengalahkan tim favorit di regional qualifier.
3. Execration (Filipina)
Alasan kuat: Tim veteran SEA yang selalu aktif sejak era DPC. Eksis dengan pemain muda Filipina yang punya mekanik tinggi.
Kekuatan: Fokus objektif & draft meta.
Catatan penting: Sering lolos ke event LAN internasional dan mewakili Filipina dengan konsistensi lumayan.
Alasan kuat: Dua organisasi ini mengandalkan veteran SEA (seperti Kuku, Raven, Karl) yang punya pengalaman TI.
Kekuatan: Mental & pengalaman menghadapi tim top dunia.
Catatan penting: Walau roster sering berubah, keduanya tetap jadi pusat perhatian di SEA.
5. BOOM Esports (Indonesia)
Alasan kuat: Tim Indonesia yang pernah mencicipi TI dan DPC Major. Walaupun roster mereka berubah-ubah, BOOM tetap jadi wajah Dota 2 Indonesia di kancah internasional.
Kekuatan: Carry & mid yang agresif, sering membuat kejutan dengan pick out-of-meta.
Catatan penting: Di patch terbaru, BOOM mulai menemukan pola kemenangan dengan draft lebih disiplin.