Kementan dan DPD RI Luncurkan Gerakan Tanam Jagung Serentak di Empat Provinsi, Garap 5.000 Hektare Lahan

Kementan dan DPD RI Luncurkan Gerakan Tanam Jagung Serentak di Empat Provinsi, Garap 5.000 Hektare Lahan

Sabtu (27/9/2025) menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kementerian Pertanian bersama Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) secara resmi meluncurkan Gerakan Tanam Jagung Serentak (Senator Peduli Ketahanan Pangan). Program ini bukan aktivitas lokal semata — gerakan serupa juga digelar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah, dengan total sasaran lahan sekitar 5.000 hektare untuk budi daya jagung.


Kolaborasi antar lembaga: “lebih dari sekadar simbolis”

Dalam sambutannya di Bengkulu Tengah, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan bahwa pencapaian swasembada pangan tidak bisa ditopang oleh Kementan sendirian — melainkan harus melibatkan seluruh elemen negara dan masyarakat. “Kami memiliki perangkat teknis, tetapi program ini butuh mata, telinga, dan tangan tambahan untuk menyerap aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Sudaryono juga menekankan target pemerintah tahun ini untuk menghentikan impor komoditas pokok seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam konsumsi. Di Bengkulu, kegiatan tersebut juga diikuti jajaran BRMP Bengkulu dan pejabat daerah setempat.

Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, yang hadir langsung dalam pencanangan di Bengkulu, menyebut program ini sebagai bentuk nyata partisipasi legislatif dalam percepatan ketahanan pangan. DPD tidak hanya melakukan pengawasan atau legislasi, tetapi juga “turun ke lapangan memastikan program pemerintah berjalan sesuai aspirasi masyarakat

Strategi dan tantangan

Pelaksanaan gerakan ini tidak sekadar simbol — terdapat strategi konkret yang dicanangkan:

Perluasan areal tanam & intensifikasi: Kementan mengupayakan perluasan lahan jagung serta peningkatan produktivitas melalui pembaruan teknologi dan budidaya optima
Dukungan input pertanian: Penyediaan benih unggul, pupuk bersubsidi, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi bagian dari paket stimulus program.
Perhatian terhadap hilirisasi: Untuk memastikan petani memperoleh nilai tambah dan tidak hanya menjadi penjual bahan mentah, upaya pengolahan di daerah mulai digalakkan.
Digitalisasi dan pengawalan lapangan: Narasi kolaboratif antara pusat, legislatif, dan daerah diarahkan agar pelaksanaan di lapangan bisa dipantau dan disesuaikan secara real time.

Namun, tantangannya tetap besar: ketersediaan irigasi yang memadai, tantangan iklim ekstrem (kekeringan atau banjir), serta kesinambungan pendampingan teknis untuk petani menjadi faktor krusial keberhasilan.

Capaian dan momentum yang diharapkan

Menurut data Kementan, dari periode Januari hingga Oktober 2025, luas panen jagung nasional diperkirakan mencapai 2,35 juta hektare, naik sekitar 4,25 % dibanding periode yang sama tahun lalu. Produksi jagung pipilan kering (KA 14 %) diperkirakan mencapai 13,60 juta ton, meningkat sekitar 3,98 %.
Kegiatan tanam jagung serentak di empat provinsi menjadi sinergi nyata antara tujuan nasional (melalui “Asta Cita” Presiden) dengan langkah di lapangan. Jika berhasil, gerakan ini dapat memperkokoh posisi jagung sebagai komoditas strategis yang sekaligus menguatkan ketersediaan pangan lokal dan mendorong keberlanjutan pakan ternak domestik.

Pandangan ke depan

Program ini menunjukkan paradigma baru: legislatif dan eksekutif tidak berjarak, melainkan saling mendukung dari hulu hingga hilir. Ke depannya, fokus harus pada:

  1. Monitoring berkelanjutan agar realisasi di lapangan sesuai target,
  2. Penguatan kapasitas petani melalui pelatihan teknologi dan manajemen agribisnis,
  3. Pemulihan dan perluasan jaringan irigasi agar lahan bisa maksimal,
  4. Perlindungan pasar — agar petani mendapat harga memadai dan tidak dirugikan rantai distribusi.

Gerakan Tanam Jagung Serentak ini menjadi laboratorium kebijakan yang sangat penting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *