Ribuan siswa dari berbagai sekolah di Jawa Barat dilaporkan mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini menimbulkan kekhawatiran yang mendalam dari masyarakat, khususnya para orang tua serta tokoh publik, termasuk politisi senior Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi mengungkapkan perhatian serius terkait pelaksanaan program MBG dan menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Dalam komentarnya, Dedi menekankan tiga hal utama yang harus menjadi fokus perbaikan.
Pertama, Dedi menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas dan keamanan bahan makanan yang digunakan dalam program MBG. Menurutnya, standar keamanan pangan harus menjadi prioritas utama di setiap tahap, mulai dari pengadaan bahan baku hingga proses pengolahan makanan. Tanpa kontrol yang ketat, risiko kontaminasi dan kerusakan makanan berpotensi membahayakan kesehatan anak-anak sebagai penerima manfaat.
Kedua, ia mengingatkan pentingnya manajemen distribusi dan penyimpanan makanan yang baik untuk menjaga keamanan makanan tersebut. Dedi menilai salah satu penyebab keracunan massal kemungkinan berasal dari proses penyimpanan yang kurang sesuai standar, seperti minimnya fasilitas pendingin atau ketidaktepatan waktu pengiriman makanan ke sekolah. Oleh karena itu, ia mengimbau pemerintah daerah dan pelaksana program untuk memperbaiki sistem distribusi agar makanan sampai ke siswa dalam kondisi aman.
Ketiga, Dedi mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan transparan terhadap seluruh pelaksanaan program MBG, mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, pelaksanaan, hingga monitoring dan evaluasi pasca distribusi makanan. Evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi kelemahan dan mengambil langkah perbaikan guna memastikan program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat optimal bagi siswa.
Kejadian ini juga menjadi perhatian pemerintah pusat. Presiden Prabowo Subianto, berkomitmen untuk mengkaji ulang dan memperbaiki program MBG agar lebih aman dan efektif. Pemerintah menegaskan komitmen meningkatkan standar keamanan pangan dalam setiap program bantuan sosial demi melindungi kesehatan masyarakat, terutama generasi muda.
Kasus keracunan massal ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam program bantuan sosial berbasis makanan. Ke depan, diharapkan pengawasan yang lebih ketat, manajemen distribusi yang lebih baik, serta transparansi dalam evaluasi program menjadi prioritas utama agar MBG tidak hanya membantu tetapi juga aman dan berkualitas.
Masyarakat dan orang tua juga diimbau untuk aktif mengawasi pelaksanaan program ini agar kesehatan dan keselamatan anak-anak selalu terjaga.