Di tengah gemuruh sorak sorai penggemar balap motor dari seluruh dunia, MotoGP Mandalika 2025 menjelma menjadi panggung adu nyali dan strategi di lintasan Pulau Lombok. Semua mata tertuju ke sirkuit dengan karakter unik ini — bukan hanya karena pesona alam sekitarnya, tetapi juga persaingan panas yang siap mengobarkan atmosfer kompetisi.
Berikut kisah di balik tajuk “duel sengit” di Mandalika:
Lintasan & Persiapan: Siap Diguncang
- Lintasan Mandalika sepanjang 4,301 km dengan 17 tikungan menjadi arena yang menantang sekaligus dramatis. Karakter lintasannya memungkinkan sedikit ruang untuk manuver overtake, sehingga kesalahan kecil bisa sangat menentukan.
- Menjelang gelaran, pihak penyelenggara memastikan pembenahan trek telah rampung. Semua detail mulai dari pengecatan, pembersihan aspal, hingga perapihan area run-off telah selesai dikerjakan agar kondisi lintasan optimal.
- Namun, kondisi cuaca panas menjadi tantangan tersendiri. Temperatur lintasan bisa sangat tinggi (sekitar 31–32 derajat Celsius), yang memaksa tim-tim dan pembalap untuk cermat memilih kompon ban dan strategi penggunaan energi.
Duel Para Rider: Drama di Setiap Tikungan
1. Bezzecchi Memimpin Latihan
Pada sesi practice, Marco Bezzecchi tampil impresif dengan catatan tercepat 1:29,240. Di belakangnya, Fermin Aldeguer dan Pedro Acosta bergerak rapat, hanya terpaut sepersekian detik.
Menariknya, Marc Márquez, sang juara dunia musim ini, justru mengalami kebangkitan sulit: dia dua kali terjatuh dalam sesi latihan dan gagal mencapai posisi 10 besar, sehingga harus berjuang melalui Q1.
2. Marquez: Ambisi vs Realita
Meskipun kini telah mengunci gelar dunia, Marc Márquez membawa tekanan tersendiri. Jatuh dua kali pada sesi latihan membuat prediksi kemenangan menjadi keruh. Ia bahkan menyampaikan sikap pesimistis bahwa dia tidak akan menang di Mandalika.
Karena catatan waktu buruk tersebut, ia terpaksa berjuang lewat kualifikasi awal (Q1) bersama rekan senegaranya Francesco Bagnaia, yang juga tampil kurang maksimal di sesi practice.
3. Duel Lokal & Tim VR46
Tim Pertamina Enduro VR46 (dipersenjatai oleh Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio) turut menghadapi tantangan cuaca dan karakter sirkuit. Mereka harus pintar menyeimbangkan kecepatan dan konservasi ban agar bisa ikut berburu hasil terbaik.
Morbidelli bahkan menyebut bahwa suasana Mandalika terasa seperti “balapan kandang” baginya, karena dukungan lokal cukup besar.
4. Sprint Race & Podium Baru
Pada seri 2025, format Sprint Race akan digelar pada hari Sabtu (4 Oktober), diikuti balapan utama Minggu (5 Oktober).
Tak hanya itu — posisi podium untuk Sprint kali ini dipindahkan ke lokasi yang lebih “dekat” ke tribun penonton (sebelumnya berada di pitlane), sehingga penonton bisa menyaksikan selebrasi langsung dari tribunnya.