Serangan Drone Ukraina Picu Pemadaman Listrik di Wilayah Rusia

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memanas setelah otoritas Rusia melaporkan rentetan serangan drone besar-besaran yang dilancarkan oleh Ukraina terhadap wilayah perbatasan negara itu. Akibat serangan tersebut, sejumlah fasilitas energi dilaporkan rusak parah, menyebabkan pemadaman listrik meluas di beberapa kota dekat perbatasan.

Pemerintah Rusia menyebut bahwa serangan itu merupakan salah satu yang terbesar sejak invasi ke Ukraina dimulai lebih dari tiga tahun lalu. Drone-drone tersebut diduga menargetkan infrastruktur vital, termasuk pembangkit listrik dan gudang bahan bakar. Sejumlah laporan lokal menyebutkan, beberapa ledakan terdengar di wilayah Belgorod dan Kursk, sementara otoritas setempat segera mengevakuasi warga dari daerah terdampak.

Sementara itu, pihak Ukraina tidak secara langsung mengonfirmasi keterlibatannya dalam serangan tersebut. Namun, pejabat tinggi di Kyiv menegaskan bahwa negaranya memiliki hak untuk membalas serangan harian yang dilakukan pasukan Rusia terhadap kota-kota di Ukraina. “Kami akan terus menargetkan fasilitas yang mendukung mesin perang Rusia, termasuk infrastruktur energi dan logistik,” ujar seorang pejabat Ukraina kepada media lokal.

Kyiv belakangan ini memang meningkatkan operasi drone jarak jauh sebagai bagian dari strategi untuk melemahkan kemampuan militer dan ekonomi Rusia. Target utama Ukraina adalah infrastruktur minyak, kilang, dan fasilitas penyimpanan bahan bakar milik Moskow yang selama ini menopang operasi militer di garis depan.

Sebaliknya, Moskow juga gencar melancarkan serangan udara terhadap jaringan energi Ukraina, yang menyebabkan jutaan penduduk kehilangan aliran listrik dan pemanas, terutama saat musim dingin. Serangan timbal balik terhadap infrastruktur energi ini memperlihatkan bagaimana kedua negara kini saling menyerang titik vital untuk melemahkan kemampuan lawan dalam jangka panjang.

Pengamat militer menilai, eskalasi terbaru ini menunjukkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase baru yang lebih intens dan strategis. Serangan terhadap infrastruktur energi dianggap sebagai bentuk “perang ekonomi” yang dampaknya bisa terasa hingga jauh di luar medan pertempuran.

Pemerintah Rusia saat ini tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dan memperkuat pertahanan udara di wilayah perbatasan. Sementara itu, Ukraina menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari perjuangan mempertahankan kedaulatan dan menekan kemampuan Rusia untuk terus melakukan agresi militer.

Dengan kedua belah pihak sama-sama meningkatkan operasi militernya, situasi di kawasan tersebut diperkirakan akan tetap tegang dalam waktu dekat. Komunitas internasional pun menyerukan agar kedua negara menahan diri dan kembali ke meja perundingan, meski peluang perdamaian tampak semakin jauh di tengah perang yang terus bereskalasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *