Flores Timur, Nusa Tenggara Timur — 15 Oktober 2025
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi hebat pada Rabu pagi (15/10). Letusan ini menyemburkan kolom abu vulkanik hingga 10 kilometer ke langit, disertai suara dentuman keras yang terdengar hingga radius belasan kilometer dari puncak gunung.
Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas erupsi meningkat tajam sejak dini hari pukul 03.40 WITA. Petugas pos pengamatan di Desa Boru mencatat adanya letusan eksplosif disertai lontaran material pijar ke segala arah.
“Kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke barat laut. Saat ini status gunung dinaikkan menjadi Level IV (Awas),”
kata Kepala PVMBG, Dr. Heriyadi, dalam konferensi pers di Jakarta.
🏃♂️ Ribuan Warga Dievakuasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur melaporkan lebih dari 5.000 warga dari tujuh desa di lereng gunung telah dievakuasi ke pos pengungsian. Daerah yang paling terdampak di antaranya Desa Boru, Desa Nawokote, dan Desa Riangrindu.
Warga diminta menjauh minimal 5 kilometer dari kawah. Hingga sore hari, abu vulkanik telah menutupi sebagian wilayah Larantuka dan mengganggu jarak pandang penerbangan di Bandara Gewayantana.
🌫️ Dampak dan Antisipasi
Selain hujan abu, erupsi juga menimbulkan gemuruh vulkanik dan getaran tanah. Otoritas penerbangan (AirNav Indonesia) mengeluarkan peringatan VONA merah, menandakan aktivitas vulkanik berpotensi mengganggu rute udara di kawasan NTT bagian timur.
Pemerintah daerah telah mendirikan dapur umum dan pos kesehatan di beberapa titik pengungsian. Petugas medis disiagakan untuk menangani infeksi pernapasan akibat paparan abu.
📜 Sejarah Aktivitas Gunung Lewotobi
Gunung Lewotobi memiliki dua puncak kembar — Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan — yang keduanya aktif secara bergantian.
Erupsi besar terakhir terjadi pada Desember 2023, yang memaksa lebih dari 10 ribu warga mengungsi selama hampir sebulan.
⚠️ Himbauan Resmi
PVMBG mengingatkan masyarakat agar:
- Tidak beraktivitas di radius 5 km dari kawah.
- Menggunakan masker dan pelindung mata saat beraktivitas di luar rumah.
- Mengikuti informasi resmi dari pemerintah daerah dan PVMBG.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, namun waspada. Aktivitas vulkanik masih tinggi,”
ujar Kepala BNPB, Lt. Gen. Suharyanto.