Barcelona akan kembali beraksi di panggung Eropa saat menjamu wakil Yunani, Olympiakos Piraeus, pada lanjutan Matchday 3 Liga Champions 2025/26. Bermain di Stadion Montjuïc, pasukan Hansi Flick menargetkan kemenangan penting untuk menjaga peluang di fase liga kompetisi baru UEFA tersebut.
Barcelona datang ke laga ini dengan beban besar. Dua hasil kurang maksimal di laga sebelumnya membuat posisi mereka di klasemen sementara Liga Champions belum aman. Dalam sistem baru berbentuk “fase liga” dengan 36 tim, setiap kemenangan menjadi sangat berharga — dan Flick sadar betul akan hal itu.
“Kami harus bermain dengan determinasi tinggi dan tidak memberi ruang bagi lawan. Setiap laga sekarang seperti final,” ujar Flick dalam konferensi pers pra-pertandingan.
Namun, Barcelona tidak dalam kondisi ideal. Beberapa pemain penting seperti Marc-André ter Stegen, Gavi, Raphinha, dan Ferran Torres masih absen karena cedera. Kondisi ini membuat Flick harus kembali mengandalkan talenta muda seperti Lamine Yamal, Pedri, dan Fermin Lopez untuk menghidupkan serangan Blaugrana.
Olympiakos Siap Beri Kejutan
Di sisi lain, Olympiakos datang tanpa beban. Tim asal Yunani itu sadar mereka tidak diunggulkan, namun sejarah menunjukkan bahwa tim seperti mereka kerap jadi batu sandungan bagi klub besar.
Pelatih Olympiakos, Carlos Carvalhal, menegaskan bahwa timnya tidak akan sekadar bertahan. “Kami menghormati Barcelona, tapi kami juga punya ambisi sendiri. Kami akan bermain dengan disiplin dan mencoba memanfaatkan setiap celah,” tegasnya.
Meski begitu, rekor tandang Olympiakos di tanah Spanyol bukanlah hal yang membanggakan — 14 kekalahan dari 16 laga terakhir di negeri Matador. Namun mereka tetap memiliki amunisi berbahaya seperti Ayoub El Kaabi, Daniel Podence, dan kapten berpengalaman Kostas Fortounis.
Barcelona hampir pasti akan menguasai bola dengan pola menyerang berbasis penguasaan khas mereka. Lewandowski tetap menjadi ujung tombak, dibantu kecepatan Yamal di sisi kanan dan kreativitas Pedri di lini tengah.
Sementara Olympiakos kemungkinan besar akan bermain dengan formasi 5-4-1, menutup ruang di kotak penalti sendiri dan mengandalkan serangan balik cepat.
Jika melihat performa dan kualitas skuad, Barcelona masih diunggulkan. Namun dengan absennya beberapa pemain utama, laga ini bisa berjalan lebih sulit dari yang diperkirakan.
📊 Fakta Menarik
- Barcelona belum pernah kalah dari Olympiakos di kompetisi Eropa.
- Laga ini menjadi pertemuan pertama kedua tim sejak musim 2017/18.
- Olympiakos hanya mencetak 1 gol dalam 6 laga tandang terakhir mereka di Liga Champions.
- Lamine Yamal (17 tahun) berpeluang menjadi pemain termuda Barcelona yang mencetak gol di Liga Champions musim ini.
Dengan dukungan penuh publik Montjuïc, Barcelona berharap bisa kembali menunjukkan taringnya di Eropa. Laga kontra Olympiakos bukan sekadar pertandingan rutin, melainkan kesempatan untuk menegaskan bahwa proyek Hansi Flick di Catalan mulai menemukan arah.
Namun, seperti kata banyak pengamat, “di Liga Champions, tidak ada lawan kecil.” Barcelona boleh diunggulkan di atas kertas, tapi mereka tahu — satu kelengahan saja bisa jadi bumerang yang mahal.