Kisah Wanita Lampung yang Potong Perkutut Kekasihnya karena Ditinggal Nikah

Seorang wanita di Lampung diamankan polisi setelah melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya karena sakit hati ditinggal menikah

Bandar Lampung — Malam itu, di sudut gelap Lapangan Baruna Panjang, amarah seorang perempuan pecah menjadi tindakan yang sulit dipercaya. Perempuan itu berinisial WI (28), wajahnya datar namun matanya menyimpan bara dendam. Di tangannya, sebilah pisau cutter kecil yang sehari sebelumnya ia beli diam-diam. Targetnya: lelaki yang dulu ia panggil kekasih.

Hubungan WI dan KA (32) telah berjalan sejak 2019. Lima tahun lamanya mereka berdua bertukar janji, bertemu diam-diam, dan berbagi mimpi kecil tentang rumah tangga yang tak pernah terwujud.
Namun segalanya runtuh ketika KA tiba-tiba menikah dengan wanita lain. Bagi WI, itu bukan sekadar pengkhianatan, melainkan pemusnahan harga diri.

“Dia merasa dibohongi. Selama ini masih menjalin hubungan, bahkan masih berhubungan seperti suami istri,” kata Kompol Riki Artha, Kapolsek Panjang, saat dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).

WI mengaku telah menahan amarah berhari-hari. Dalam pengakuannya kepada penyidik, ia menyebut ingin “membuat KA merasakan sakit yang sama.”
Malam itu, di tengah percakapan yang semula tenang, ia tiba-tiba mengeluarkan cutter dari tas kecilnya — dan mengayunkannya ke arah bawah tubuh korban.

KA tersungkur, menjerit kesakitan. Warga yang mendengar teriakan berhamburan datang. WI tak melarikan diri. Ia hanya duduk diam, tangan berlumur darah, wajah tenang seperti seseorang yang baru saja menutup babak panjang dari hidup yang menyakitkan.

KA kini dirawat di rumah sakit dengan luka parah. Dokter menyebut nyawanya terselamatkan berkat tindakan cepat warga. Namun, secara psikologis, keduanya akan menanggung bekas luka yang jauh lebih dalam daripada sayatan cutter.

Polisi menyita pisau cutter, pakaian pelaku, serta rekaman CCTV di sekitar lokasi. WI kini ditahan dan dijerat Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan berat, dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

“Motifnya murni emosional, karena rasa sakit hati ditinggal menikah,” jelas Kapolsek Riki.

Kisah WI bukan sekadar berita kriminal. Ia adalah potret getir tentang bagaimana cinta yang tidak sehat bisa berubah menjadi bencana. Tentang seseorang yang tak sanggup menerima kehilangan, hingga akhirnya kehilangan segalanya — bahkan kebebasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *