Rio de Janeiro, Brasil – Suasana mencekam menyelimuti kota Rio de Janeiro pada 28 Oktober 2025, ketika aparat keamanan Brasil melancarkan operasi terbesar dalam sejarah untuk menumpas jaringan kartel narkoba Comando Vermelho (CV). Operasi gabungan yang melibatkan lebih dari 2.500 polisi dan tentara itu berhasil menewaskan sedikitnya 64 orang dan menangkap 81 tersangka yang diduga kuat bagian dari jaringan kejahatan terorganisir.
Menurut laporan dari Associated Press (AP) dan Financial Times (FT), operasi dilakukan di dua wilayah rawan — Complexo do Alemão dan Penha, dua favela yang dikenal sebagai basis utama aktivitas kartel. Polisi menyebut, para pelaku menggunakan senjata berat dan bahkan melakukan perlawanan bersenjata terhadap aparat selama lebih dari 12 jam.
“Ini bukan sekadar operasi polisi, ini adalah perang melawan terorisme narkoba,” ujar Menteri Keamanan Publik Brasil, dalam konferensi pers usai operasi.
Barang Bukti dan Hasil Operasi
Dalam penyergapan besar itu, aparat berhasil menyita 93 senapan otomatis, ribuan peluru, serta lebih dari setengah ton narkoba siap edar. Selain itu, beberapa rumah mewah dan kendaraan mewah milik anggota kartel juga disita sebagai bagian dari penyelidikan kasus pencucian uang yang terhubung dengan jaringan internasional.
Polisi menyebut, sebagian uang hasil kejahatan digunakan untuk menguasai bisnis bahan bakar dan logistik di wilayah selatan Brasil — pola yang kerap dipakai kartel untuk menutupi aktivitas ilegal mereka.
