Jakarta — Suasana lalu lintas di sebuah jalan kawasan Jakarta mendadak berubah tegang pada Rabu (29/10/2025) siang. Beberapa petugas berpakaian preman tiba-tiba menghentikan laju sepeda motor yang dikendarai seorang pria. Dalam hitungan detik, pria itu tersungkur bersama motornya. Petugas langsung mengepungnya, sementara warga sekitar hanya bisa terpaku menyaksikan adegan yang mirip adegan film laga.
Pria tersebut adalah HD (37), yang belakangan diketahui merupakan pelaku penembakan terhadap seorang pengacara berinisial WA di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Penembakan yang terjadi di sebuah lahan kosong itu sempat menghebohkan warga setempat dan menimbulkan kepanikan luar biasa.
Kronologi Penangkapan
Informasi yang diterima menyebutkan, tim Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya bergerak cepat setelah mendapatkan ciri-ciri pelaku. Setelah melakukan pelacakan intensif selama beberapa jam, keberadaan HD terdeteksi di salah satu ruas jalan di Jakarta.
Tanpa buang waktu, Tim Opsnal Jatanras langsung melakukan penyergapan. Dalam video yang beredar, terlihat HD mengenakan jaket merah dan celana pendek saat dibekuk. Ia tampak tak berkutik setelah petugas berhasil menjatuhkannya ke tepi jalan.
Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sepucuk pistol yang diselipkan di bagian pinggang celana pelaku. Senjata itu diduga kuat merupakan alat yang digunakan untuk menembak korban WA beberapa waktu sebelumnya.
“Saat diamankan, pelaku masih membawa senjata api. Pistol itu ditemukan di celananya,” ujar salah satu anggota kepolisian di lokasi penangkapan.
Penembakan yang Menggemparkan
Kasus ini bermula dari laporan warga yang mendengar suara letusan senjata api di lahan kosong kawasan Tanah Abang. Setelah diperiksa, ternyata seorang pria yang diketahui merupakan pengacara bernama WA ditemukan tergeletak bersimbah darah. Korban mengalami luka tembak dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Penembakan ini sontak menyita perhatian publik, terutama karena melibatkan seorang pengacara. Sejumlah spekulasi pun bermunculan mengenai motif di balik aksi nekat HD. Ada dugaan kuat bahwa pelaku dan korban saling mengenal, meski polisi belum memberikan keterangan resmi mengenai hubungan keduanya.
“Masih kami dalami motifnya. Pelaku sedang diperiksa intensif oleh penyidik,” kata sumber di lingkungan Polda Metro Jaya.
Proses Hukum dan Barang Bukti
Selain pistol yang ditemukan di tubuh pelaku, polisi juga menyita beberapa barang bukti lain seperti sepeda motor yang digunakan HD serta pakaian yang dikenakannya saat kejadian. Senjata api tersebut kini sedang diperiksa oleh Tim Laboratorium Forensik untuk memastikan jenis dan legalitasnya.
Penyidik juga tengah menelusuri asal-usul senjata api itu. Jika terbukti ilegal, pelaku bisa dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api tanpa izin, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
“Pelaku bisa dijerat dengan pasal berlapis — baik terkait percobaan pembunuhan maupun kepemilikan senjata api ilegal,” ungkap seorang penyidik.
Warga Sekitar Masih Trauma
Sementara itu, warga sekitar lokasi penembakan di Tanah Abang masih belum sepenuhnya tenang. Beberapa warga mengaku masih trauma mendengar suara tembakan yang sebelumnya mereka kira hanya petasan.
“Saya kira cuma suara ban meledak, ternyata orang ditembak. Ngeri banget, soalnya kejadian sore, banyak orang lagi lewat,” ujar Rani (32), salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Polisi kini telah memperketat pengamanan di sekitar lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Garis polisi masih terpasang, sementara tim Inafis sempat mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP tambahan.
Janji Polisi Ungkap Motif di Balik Aksi Brutal
Polda Metro Jaya memastikan akan menuntaskan kasus ini hingga tuntas. Penyelidikan terhadap HD dilakukan secara mendalam, termasuk pemeriksaan latar belakang, catatan kriminal, hingga hubungan pribadi dengan korban.
“Kami akan ungkap secara terang benderang apa motif sebenarnya di balik penembakan ini,” tegas seorang pejabat di lingkungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa kekerasan bersenjata masih menjadi ancaman nyata di tengah kota besar seperti Jakarta. Publik pun berharap, penegakan hukum yang tegas dapat memberikan efek jera bagi siapa pun yang mencoba main hakim sendiri dengan cara brutal.
