Kasus Prada Lucky: Sidang Militer Bongkar Kekerasan Berantai di Barak

Bukan Latihan, Ini Penyiksaan

Sidang kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo kembali menghadirkan suasana haru dan geram. Prajurit muda itu diduga menjadi korban kekerasan berulang oleh senior-seniornya saat menjalani dinas, hingga akhirnya meninggal dunia. Pengadilan Militer kini tengah memeriksa puluhan anggota TNI yang terlibat dalam peristiwa tersebut.

Dalam rangkaian sidang, terungkap bahwa Prada Lucky tidak hanya menerima hukuman fisik, tetapi juga tekanan mental yang berat. Sejumlah saksi mengungkap adanya tindakan kekerasan yang dilakukan secara bertahap, mulai dari pemukulan hingga perlakuan tidak manusiawi yang menyebabkan luka serius. Alih-alih mendapatkan pembinaan sebagai prajurit muda, Lucky justru menghadapi kekerasan yang tak seharusnya terjadi di lingkungan militer modern.

Kuasa hukum keluarga menegaskan bahwa mereka berharap proses hukum berjalan transparan serta memberikan hukuman tegas bagi para pelaku. Menurut mereka, kasus ini bukan hanya soal keadilan untuk Lucky, tetapi juga upaya mencegah kekerasan serupa terjadi kepada prajurit lain.

TNI sendiri menyatakan komitmennya untuk mengusut kasus ini secara tuntas. Institusi menekankan bahwa kekerasan di luar prosedur tidak memiliki tempat dalam sistem pembinaan prajurit, dan siap memberikan sanksi berat bagi pihak yang terbukti bersalah.

Publik kini terus mengikuti jalannya persidangan. Banyak pihak berharap kasus Prada Lucky menjadi momentum perubahan, agar budaya kekerasan tidak lagi dipandang sebagai bagian dari disiplin militer. Keadilan bagi Prada Lucky bukan hanya hukuman untuk pelaku, tetapi juga jaminan bahwa setiap prajurit berhak mendapatkan pembinaan yang manusiawi dan bermartabat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *