Jakarta – Mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kembali menekankan pentingnya wakaf sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Ia menilai, wakaf tidak hanya harus digunakan untuk membangun fasilitas ibadah seperti masjid atau pesantren, tetapi juga perlu dikembangkan secara produktif agar berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Menurut Ma’ruf, pengelolaan wakaf yang profesional dan modern dapat menjadi penopang sosial baru di tengah masih tingginya angka kemiskinan nasional yang berada di sekitar 8 persen. Pemerintah ingin agar dana umat yang terkumpul melalui wakaf bisa membantu masyarakat miskin untuk bangkit dan mandiri secara ekonomi.
“Wakaf bukan hanya ibadah, tapi juga bisa menjadi kekuatan ekonomi umat jika dikelola dengan benar,” ujar Ma’ruf Amin.
Ia juga menambahkan, pemerintah terus mendorong gerakan wakaf uang agar bisa dikelola secara transparan dan tepat sasaran. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai program produktif, seperti modal usaha kecil, pembangunan sekolah, layanan kesehatan, hingga pelatihan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, Ma’ruf Amin mengingatkan agar program penanggulangan kemiskinan tidak hanya bergantung pada bantuan sosial (bansos). Menurutnya, bantuan memang penting, tetapi harus dibarengi dengan pemberdayaan ekonomi agar masyarakat tidak terus bergantung pada bantuan pemerintah.
Dengan dukungan dari lembaga keuangan syariah, Badan Wakaf Indonesia, dan berbagai organisasi masyarakat, pemerintah berharap potensi wakaf bisa menjadi sumber pendanaan alternatif yang kuat. Tujuannya, agar kesejahteraan masyarakat bisa meningkat dan kemiskinan dapat ditekan secara berkelanjutan.
“Kalau dikelola dengan baik, wakaf bisa menjadi motor penggerak ekonomi umat dan membantu mengurangi kemiskinan,” tegas Ma’ruf Amin.
Melalui penguatan wakaf produktif, pemerintah optimis bahwa Indonesia bisa mempercepat pencapaian target pengentasan kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera serta mandiri.

 
			 
			