Lamine Yamal Derita Cedera Kronis yang Tak Bisa Disembuhkan, Dokter Peringatkan Barcelona

BARCELONA, – Klub raksasa Spanyol, FC Barcelona, mendapat kabar mengkhawatirkan terkait kondisi bintang mudanya, Lamine Yamal. Pemain berusia 18 tahun itu dilaporkan mengalami pubalgia, cedera pangkal paha kronis yang menyebabkan nyeri berkepanjangan dan disebut sebagai kondisi yang sulit disembuhkan sepenuhnya.

Meski masih sangat muda, Yamal sudah menjelma menjadi salah satu pemain terbaik dunia. Dia bahkan menempati posisi kedua dalam peringkat Ballon d’Or terbaru, membuktikan betapa cepat kariernya melesat baik bersama Barcelona maupun tim nasional Spanyol.

Musim lalu, Yamal berperan besar dalam keberhasilan Barcelona meraih treble domestik, sementara bersama Timnas Spanyol dia membantu negaranya menjuarai Euro 2024. Namun musim ini, sinarnya sedikit meredup karena cedera yang terus membayangi.

Yamal dilaporkan mengalami masalah di pangkal paha sejak awal musim dan sudah absen dalam empat dari sebelas pertandingan pertama Liga Spanyol 2025-2026. Meski klub belum mengeluarkan pernyataan resmi, media Spanyol Sport menyebut pemain muda itu menderita pubalgia, cedera kronis yang sangat rumit untuk disembuhkan secara total.

Menurut laporan tersebut, pubalgia merupakan kondisi yang memerlukan manajemen waktu bermain dan perawatan khusus. Dokter memperingatkan bahwa jika tidak ditangani dengan tepat, cedera ini bisa membuat Yamal tidak pernah kembali ke kebugaran penuh.

“Prioritas utama adalah istirahat dan fisioterapi. Jika berhenti tepat waktu, dalam tiga atau empat minggu bisa pulih. Cedera ini tidak akan sembuh dalam seminggu. Harus disembuhkan sepenuhnya,” ujar seorang mantan dokter klub Barcelona kepada Sport.

Kondisi Yamal memunculkan kembali perdebatan soal padatnya jadwal sepak bola profesional modern. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pemain top seperti Rodri dan Raphael Varane mengeluhkan jadwal pertandingan yang terlalu padat dan berdampak buruk pada kesehatan fisik pemain.

Data dari laporan beban kerja FIFPRO per 7 Oktober 2025 menunjukkan Yamal telah bermain 130 pertandingan profesional dengan total waktu bermain mencapai 9.772 menit di usia baru 18 tahun. Angka itu hampir dua kali lipat dibandingkan dengan jumlah pertandingan yang dijalani Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Cesc Fabregas pada usia yang sama.

Sebagai perbandingan, Lionel Messi baru menjalani 34 pertandingan bersama tim senior Barcelona ketika berusia 18 tahun, sementara Cristiano Ronaldo baru mencatat 36 penampilan di usia yang sama.

Meski Yamal dinilai memiliki talenta luar biasa dan masa depan cerah, banyak pihak menilai pelatih Hansi Flick perlu lebih berhati-hati dalam mengelola menit bermainnya. Jika dipaksakan tampil terlalu sering di usia muda, risiko cedera kronis bisa memperpendek kariernya di masa depan.

Bagi Barcelona, situasi ini menjadi pengingat penting regenerasi pemain muda harus diimbangi dengan manajemen fisik yang bijak. Di tengah tekanan kompetisi tinggi, menjaga kebugaran jangka panjang pemain seperti Yamal akan menjadi kunci keberlanjutan prestasi klub di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *