JAKARTA, – Profil Abdul Wahid, Gubernur Riau yang terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) menarik untuk diulas.
Selain Abdul Wahid, KPK juga menangkap sembilan orang penyelenggara negara berikut sejumlah uang. “Salah satunya (yang ditangkap Gubernur Riau Abdul Wahid),” kata Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, Senin (3/11/2025).
Budi menambahkan, pihak-pihak yang ditangkap merupakan penyelenggara negara. Selain menangkap orang, KPK turut mengamankan barang bukti berupa uang.
Namun, dia belum dapat mengungkapkan nominal uang yang diamankan dari OTT tersebut. “Tentunya ada sejumlah uang juga ya, nanti kami akan update soal itu,” tuturnya.
Budi menjelaskan, hingga pernyataan ini dibuat, tim KPK masih berada di lokasi. “Jadi nanti kita akan terus update perkembangannya,” ucapnya.
KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang tertangkap dalam operasi senyap tersebut. Abdul Wahid sempat menjadi sorotan menyusul pernyataannya terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) defisit Rp2 triliun.
Abdul Wahid lahir pada 21 November 1980 di Belaras, Mandah, Indragiri Hilir, Riau. Dia merupakan seorang politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sejak 20 Februari 2025, dia menjabat sebagai Gubernur Riau ke-15, dengan Sofyan Franyata Hariyanto sebagai Wakil Gubernur.
Pendidikan
– Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
– Universitas Riau
Karier Politik
– Anggota DPR periode 2019-2024 mewakili Dapil Riau II
– Ketua Fraksi PKB di DPRD Riau (2009–2019)
Abdul Wahid berasal dari keluarga sederhana dan sempat mengalami masa sulit setelah ayahnya meninggal saat dia berusia 10 tahun.
Dia bekerja di kebun keluarga untuk menopang ekonomi sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin di Sumatera Barat.
