WASHINGTON,– Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan Hamas harus melucuti senjatanya sebagai bagian dari rencana perdamaian Gaza. Jika tidak, Trump menyebut militernya yang akan melucutinya.
Dia mengklaim Hamas telah menyampaikan persetujuan untuk menyerahkan senjata di bawah perjanjian tersebut.
“Sekarang mereka harus melakukannya. Dan jika tidak, kami yang akan melakukannya,” kata Trump, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (16/10/2025).
Perlucutan senjata Hamas merupakan bagian dari 20 poin rencana perdamaian Gaza yang diusulkan Trump. Poin ini masuk dalam gencatan senjata tahap kedua yang telah dimulai bersama rencana pembentukan pemerintahan sementara Gaza.
Namun Hamas menegaskan tak akan menyerahkan senjatanya begitu saja sampai ada pihak yang benar-benar bertanggung jawab atas keamanan di Gaza. Apalagi Israel memiliki rekam sejarah selalu melanggar perjanjian gencatan senjata.
Trump melanjutkan, Hamas tengah berusaha untuk mencari sandera Israel yang tewas. Kondisi para pejuang sangat sulit karena harus menggali bangunan runtuh untuk mencari para sandera yang tewas justru akibat serangan militer Zionis.
“Mereka sedang menggali. Mereka benar-benar sedang menggali. Ada area di mana mereka menggali dan menemukan banyak jenazah, lalu mereka harus memilah jenazah-jenazah itu,” kata Trump, seraya menambahkan banyak jenazah terkubur di bawah reruntuhan.
Menurut Trump, Hamas terus berupaya mencari jenazah para sandera sampai memenuhi jumlah yang disepakati yakni 28.
“Kita telah membebaskan semua sandera hidup. Mereka (sandera tewas) juga kembali lagi hari ini. Ini proses yang mengerikan,” katanya.
Hamas pada Senin (13/10/2025) membebaskan seluruh sandera hidup Israel, yakni 20 orang