Erick Thohir Tolak Shin Tae-yong Kembali ke Timnas Indonesia: Kita Harus Move On!

JAKARTA, – Ketua Umum PSSIErick Thohir, menegaskan pihaknya tak akan lagi membawa Shin Tae-yong kembali melatih Timnas Indonesia. Dia menilai sudah saatnya sepak bola Indonesia move on dan mencari arah baru setelah kegagalan di kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga move on dengan Shin Tae-yong,” ujar Erick tegas dalam pernyataannya, dikutip dari rekaman suara di Youtube iNews, Kamis (23/10/2025) malam.

Kalimat itu sekaligus menutup kemungkinan kembalinya pelatih asal Korea Selatan tersebut, yang sebelumnya membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23 2024.

Erick mengakui, keputusan berpisah dengan Shin Tae-yong tidak mudah. Dia bahkan menyebut secara pribadi kurang menyukai keputusan tersebut karena membangun struktur kepelatihan nasional butuh waktu panjang.

“Itu kalau enggak perform ya gitu. Walaupun sebenarnya kalau secara pribadi saya kurang gitu suka, karena membangun strata kepelatihan itu perlu waktu gitu kan,” ungkapnya.

Menurut Erick, salah satu tantangan besar PSSI adalah menciptakan sistem kepelatihan yang berjenjang dan saling terhubung antar level usia. Dia menyebut baru pada era Patrick Kluivert, sistem itu mulai terbentuk, meski akhirnya kembali terhenti karena hasil yang tidak sesuai harapan. 

“Nah, waktu saya masuk PSSI itu kan jelas antara Shin Tae-yong dan Indra Sjafri enggak bisa komunikasi. Masing-masing senior, masing-masing punya, ya kan enggak mudah. Nah, baru terakhir zamannya Patrick kita bisa bikin strata. Tapi itu pun karena gagal ya, gimana ya kan?” kata dia.

Kini, dengan berakhirnya masa kerja dua pelatih asing itu, Erick mengaku tengah dihadapkan pada situasi sulit. 

“Sekarang kalau ditanya pusing enggak? Pusing. Kenapa? Ini kan hilang pelatih senior, U-20 dan U-23. Tapi kan masalahnya, ya ini kan paket buat itu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Erick menyoroti masalah mendasar di dunia kepelatihan Indonesia yang dinilainya masih “tipis.” 

“Kepelatihan orang Indonesia tuh tipis. Kenapa waktu itu STY nyari asisten juga susah, Patrick Kluivert menginterview 10 pelatih juga enggak ketemu. Iya kan memang susah,” ungkapnya.

Karena itu, Erick menyebut pihaknya masih butuh waktu sebelum mengumumkan nama pelatih baru. Selain mencari kandidat dari dalam negeri, Erick juga membuka komunikasi dengan sejumlah pihak luar negeri melalui jaringannya di dunia olahraga internasional. 

Namun, dia mengingatkan bahwa posisi Indonesia yang masih berada di peringkat FIFA 120 membuat proses ini tidak mudah. 

“Jangan sampai persepsi, yang kejadian beberapa kali terakhir ini, mempersulit posisi kita mencari pelatih. Karena kita mesti sadari ranking kita belum tinggi, masih rendah. Mencari pelatih di ranking seperti ini enggak mudah,” jelasnya.

Erick bahkan mengungkap saat merekrut Shin Tae-yong dahulu pun, prosesnya penuh tantangan karena Indonesia berada di peringkat 170 dunia. 

“Nah sekarang 120 juga enggak mudah. Jadi yang sekarang saya lagi coba lakukan dengan jaringan internasional saya memberi confidence balik, bahwa ya kita tetap ingin punya program jangka panjang,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *