Jakarta — Warga Jakarta tak perlu khawatir soal ketersediaan lahan pemakaman dalam waktu dekat. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Fajar Sauri, memastikan bahwa kapasitas pemakaman di Ibu Kota masih aman untuk tiga hingga lima tahun ke depan.
Menurut Fajar, ketersediaan lahan akan semakin panjang hingga lima tahun jika area pemakaman baru di Tegal Alur, Jakarta Barat, telah siap digunakan.
“Kalau data, kemungkinan bisa untuk 3 sampai 5 tahun. Kalau yang sampai 5 tahun, lahan kami itu masih perlu pematangan. Tapi kalau yang saat ini, itu sampai 3 tahun,” ujar Fajar saat dihubungi, Minggu (26/10/2025).
Ia menjelaskan, lahan baru seluas 65 hektare di Tegal Alur tersebut saat ini masih dalam tahap pematangan tanah sebelum benar-benar bisa digunakan sebagai tempat pemakaman umum.
“Karena kita punya lahan di daerah Tegal Alur seluas 65 hektar, tapi masih belum bisa langsung dimakamkan, masih perlu diurug dan dirapihkan,” jelasnya.
Fajar menambahkan, pematangan lahan dilakukan agar area pemakaman nantinya memiliki kontur tanah yang aman dan layak, sekaligus memperhatikan aspek tata ruang serta kenyamanan bagi keluarga yang berziarah.
Dengan langkah ini, Pemprov DKI Jakarta berharap kebutuhan pemakaman bagi warga dapat terpenuhi dalam jangka menengah tanpa harus terburu-buru membuka lahan baru.
Selain itu, pemerintah juga terus berupaya mengoptimalkan sistem digitalisasi pemakaman, termasuk dalam pendataan lahan kosong dan pengelolaan blok pemakaman di sejumlah TPU (Tempat Pemakaman Umum) di Jakarta.
Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemprov DKI untuk memastikan pemakaman yang tertata, manusiawi, dan berkelanjutan di tengah keterbatasan lahan Ibu Kota.
