Transjakarta Bidik 400 Juta Penumpang di 2025, Siap Masuki Era Smart Mobility

Jakarta — PT Transjakarta menargetkan jumlah pelanggan tembus 400 juta penumpang pada tahun 2025. Angka ini diproyeksikan melampaui capaian tahun lalu yang sudah mencapai 372 juta penumpang.

Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengungkapkan optimismenya dalam forum Balkoters Talk di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/11/2025).

“Kalau tahun lalu kami melayani 372 juta pelanggan, tahun ini targetnya tembus di atas 400 juta. Sampai triwulan ketiga sudah 298 juta pelanggan. Kami optimistis capai target,” ujar Welfizon.

Capaian tersebut menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap transportasi publik di Ibu Kota. Selain faktor efisiensi, kemudahan akses dan peningkatan layanan menjadi pendorong utama tingginya penggunaan bus Transjakarta.

Menuju Era Smart Mobility

Tak hanya menargetkan peningkatan jumlah pelanggan, Transjakarta kini juga tengah bersiap memasuki fase baru: Smart Mobility.

Menurut Welfizon, Smart Mobility merupakan konsep sistem transportasi publik yang terintegrasi, berbasis teknologi, dan berorientasi pada kenyamanan warga.

“Kami ingin Transjakarta menjadi bagian dari ekosistem transportasi modern Jakarta — yang terhubung, cerdas, dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Dalam konsep tersebut, Transjakarta akan memperkuat integrasi dengan moda transportasi lain seperti MRT, LRT, dan KRL, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Sistem tiket tanpa sentuh, informasi waktu kedatangan bus secara real-time, hingga layanan ramah disabilitas menjadi bagian dari visi ini.

Layanan Publik yang Semakin Humanis

Transformasi Transjakarta tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pelayanan yang lebih humanis dan inklusif. Welfizon menegaskan, pihaknya ingin menjadikan Transjakarta bukan sekadar alat transportasi, melainkan ruang publik yang aman dan nyaman untuk semua kalangan.

Dengan target ambisius dan komitmen menuju Smart Mobility, Transjakarta berupaya memperkuat posisinya sebagai tulang punggung transportasi massal di Jakarta — sekaligus pionir menuju kota yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *