Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali diguncang konflik internal setelah Muktamar X yang digelar pekan ini berlangsung ricuh. Muhammad Mardiono diklaim terpilih sebagai Ketua Umum secara aklamasi, namun keputusan itu mendapat penolakan keras dari kubu Muhammad Romahurmuziy (Rommy).
Dalam sidang pleno muktamar, pimpinan sidang mengumumkan bahwa mayoritas peserta menyepakati Mardiono melanjutkan kepemimpinan partai. Keputusan aklamasi ini disebut sebagai jalan keluar untuk mempercepat konsolidasi.
Namun, Rommy langsung menyatakan keberatan. Menurutnya, aklamasi tersebut cacat prosedur karena tidak melibatkan seluruh peserta muktamar.
“Itu keputusan sepihak. Tidak ada mekanisme yang sah, dan banyak peserta tidak diberi kesempatan menyampaikan pendapat,” tegas Rommy di sela-sela muktamar.
Ketegangan semakin memanas ketika sejumlah kader dari dua kubu saling adu argumen. Suasana ruangan sempat ricuh, dengan sebagian peserta berdiri sambil berteriak menolak hasil sidang. Aparat keamanan yang berjaga akhirnya turun tangan untuk meredam keributan.