Medan, 28 September 2025 – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution mengumumkan pengucuran anggaran sebesar Rp2,7 triliun untuk pembangunan jembatan penghubung antara dua destinasi wisata unggulan Sumut, yakni Bukit Lawang dan Tangkahan, yang terletak di Kabupaten Langkat.
Pembangunan jembatan ini merupakan bagian dari upaya strategis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk meningkatkan aksesibilitas dan memperkuat infrastruktur pariwisata di kawasan konservasi Leuser. Dalam pernyataannya, Bobby menyampaikan bahwa proyek ini diharapkan mampu menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal, mempercepat konektivitas antarwilayah, serta menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kita ingin Sumut menjadi destinasi unggulan di Indonesia, dan konektivitas antar objek wisata menjadi syarat utama. Dengan jembatan ini, akses dari Bukit Lawang ke Tangkahan akan jauh lebih mudah dan cepat,” ujar Bobby Nasution.
Saat ini, perjalanan darat dari Bukit Lawang ke Tangkahan memakan waktu lebih dari 5 jam karena harus memutar jalan melalui Medan atau Binjai. Dengan adanya jembatan baru ini, waktu tempuh diperkirakan hanya sekitar 30–40 menit, menjadikan dua kawasan ekowisata itu lebih terintegrasi dan efisien.
Selain mempercepat konektivitas, pembangunan jembatan ini juga dinilai strategis untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan konservasi, mendukung pengembangan ekowisata berkelanjutan, dan membuka lebih banyak peluang kerja serta usaha bagi masyarakat sekitar.
Bobby menegaskan bahwa proses pembangunan akan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, mengingat kawasan ini berada di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser, yang merupakan habitat penting bagi satwa langka seperti orangutan, gajah, dan harimau sumatra.
“Pembangunan harus sejalan dengan pelestarian. Kita tidak ingin hanya membangun akses, tapi juga menjaga keseimbangan alam,” tambahnya.
Pemerintah provinsi juga akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), serta pemerintah kabupaten setempat untuk memastikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jembatan ini berjalan lancar, transparan, dan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
Dengan rencana pembangunan ini, Sumatera Utara diharapkan mampu memperkuat posisinya sebagai pusat ekowisata unggulan di Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata berbasis alam dan budaya.